Selasa, 14 Juli 2015

ini tulisan serius jangan bercanda

 سُبْحَٰنَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْأَزْوَٰجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۢبِتُ ٱلْأَرْضُ وَمِنْ أَنفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.¨
[QS. Yaa Siin (36):36].


Memasuki tulisan yang mulai serius.. 
ya saya disini akan menceritakan sedikit tentang pernikahan, walaupun saya memang belum menikah. Tetapi cerita dari orang-orang sekitar setidaknya menjadikan bahan referensi saya untuk mendalami lagi mengenai pernikahan. Saya pun bukan orang yang paham akan agama, jadi saya tidak menjelaskan pernikahan dari sudut pandang Islam. Saya takut terkena blacklist FPI. 
Semua orang mempunyai target untuk menikah di usia yang dirasa sudah cukup matang baik segi psikis dan materi termasuk juga saya karena menikah.itu bukan hanya unntuk memperoleh keturunan yang baik saja tetapi sesuatu yang sakral dengan menyatukan ssebuah komitmen, tanggung jawab dan kasih sayang. Menyatukan sebuah komitmen untuk hidup bersama,mendampingi dan juga saling support terlebih dengan anggung jawab untuk menafkahi secara lahir maupun batin yang dilandasi dengan kasih sayang yang diberikan secara tulus terhadap pasangan masing-masing. ya seperti itu kurang lebihnya secara teori..
Sedikit bercerita, pernikahan kedua orang tua saya sudah memasuki tahap pernikahan perak yaitu sebutan untuk pernikahan yang telah memasuki 25 tahun usia pernikahan. 
Sebelum orang tua saya menikah, mereka sudah dihadapkan dengan sebuah dinding yang menjulang tinggi dan sempat di pertanyakan "ini akan bagaimana"? Dinding itu adalah sebuah agama. Ya sesuatu yang sakral dipertemukan dengan sebuah kepercayaan yang berbeda. 
Papa saya seorang nasrani yang cukup taat dengan agamanya, pun sebaliknya mama saya seorang muslim yang pada dasarnya dilahirkan dari keluarga yang memang mengerti mengenai Islam. Tidak lama orang tua saya untuk masa saling mengenal satu sama lainnya (cielaah PDKT,uhuuuy) kurang lebih sekitar 7 bulan akhirnya mereka memutuskan untuk menyatukan janji suci pernikahan. Selama mereka saling mengenal satu sama lainnya, mama saya tidak pernah sama sekali membahas mengenai agama apalagi untuk menyuruh papa saya untuk mengikuti ajarannya, Islam. Tetapi papa saya bilang, saya nyaman dengan Islam. Alhamdulillah papa saya sekarang seorang muslim dan seorang pelaut urung -,-
Pada saat itu, papa saya berusia 28 tahun dan mama berusia 21 tahun. Saat kedua orang tua saya bertemu, papa seorang yang belum mendapatkan pekerjaan semenjak lulus dari sekolah Akademi Ilmu Pelayarannya sementara itu mama saya sudah bekerja di sebuah tempat pangkas rambut *yailah Salon Sheeen -.- ya mereka dipertemukan di sebuah salon cyiinnn Akhirnya saat orang tua saya menikah, papa mendapat panggilan pekerjaan ke negara lain dan mulai berlayar. Alhamdulilllah ini sudah rencana-Nya..(rejeki akan mengikuti, Aamiin)
Selama menjalankan komitmen pernikahan tidak lah seperti saat berkendara di jalan tol yang lurus dan tanpa hambatan, terkadang perjalanan berliku seperti di puncak tetap ada. *edisingomonginjalanan tapi skip Shen ini pembahasan serius jangan bercanda*
Kurang lebih 25 tahun usia pernikahan orang tua saya, mereka yakin akan terus hidup bersama walaupun tetap seperti yang saya bilang, liku itu pasti ada. Tetapi apa yang membuat mereka yakin, karena dari awal mereka akan menikah. Mereka sama-sama ingin menikah dengan hati yang penuh keyakinan bahwa Aku ingin menikah denganmu, kamu ingin menikah denganku. 
Pernikahan merupakan suatu amalan yang mulia untuk mendapat berkah dariNya dan rangkaian dari ibadah bukan semata mencari kepuasan kebutuhan biologis. Akan tetapi, pernikahan dilakukan untuk menimba masyarakat kecil dan luas yang shalih untuk itu pentingnya sebuah ilmu sebagai landasan membentuk rumah tangga serta dikaruniai anak-anak yang dididik dalam suasana kecintaan akan ilmu. Aaamiin YRA 
*Shenaedisiseriusgabolehbercanda. inipernikahansoalnya*

Salam hangat selalu ~
Assalamualaikum





Tidak ada komentar:

Posting Komentar